Kamu.
Empat huruf yang membuatku bahagia. Empat huruf yang membuatku selalu
tersenyum. Empat huruf yang membuat hidupku berwarna.
Kamu. Dua sukukata yang
mengajariku banyak hal, mengajariku cinta, bahagia, rindu, sedih kecewa, benci.
Dua sukukata yang juga mengajariku kesederhanaan, kekuatan, kesetiaan, dan
banyak hal lain. Waktu demi waktu aku lewati denganmu. Suka duka kita terima
dan jalani bersama.
Kamu. Sosok yang selalu
hadir menemaniku. Sosok yang selalu menghidupkan jiwaku.
Selamat malam sayang, aku
menulis ini dengan cinta yang luar biasa padamu. Aku begitu memahami arti
perbedaan. Bagaimana bisa “kalung tasbih” dapat bersatu dengan “kalung salib”? Bagaimana
mungkin “menengadahkan tangan” dapat bersatu dengan “melipat tangan”?
Sayang, aku hanya merasa
takut bila aku harus kehilanganmu. Entah kehilangan itu karna perbedaan kita
atau ada sosok hawa lain.
Sejenak aku teringat, di suatu
waktu, kamu bertanya dalam candaanmu, “bagaimana jika nanti ada sosok perempuan
lain yang mendekati aku? Bagaimana perasaanmu?”
Sayang, saat itu sesungguhnya
hatiku begitu hancur ketika kau menanyakan itu, walaupun aku mengerti itu hanya
candaanmu saja, tapi bagaimanapun aku adalah sosok yang begitu menyimpan rasa
cinta yang penuh padamu, jadi pertanyaanmu membuatku begitu sedih.
Sayang, aku tidak
mengetahui akan berapa lama kita bertahan. Jika masih bisa aku sampaikan
kata-kataku untukmu, aku ingin bilang, aku tidak bisa selamanya menjaga dan
melihatmu, tidak bisa setiap detik aku menemanimu, jadi aku mohon jagalah
hatimu untukku, jagalah cintamu untukku, jagalah kesetiaanmu untukku. Aku mempercayaimu
sayang, dan aku mohon jaga kepercayaan ini.
Dari yang begitu
mencintaimu.
No comments:
Post a Comment